Jika sebuah perusahaan memiliki saham di pasar modal yang diperjualbelikan dengan Rasio P/E = 15, maka artinya seorang investor ingin berinvestasi senilai Rp 15,- untuk setiap laba Rp 1,- per tahun.
Dengan pemahaman di atas, maka semakin rendah angka Rasio P/E, semakin murah harga saham sebuah perusahaan.
Kapitalisasi pasar
harga yang harus dibayar seseorang untuk membeli seluruh perusahaan. Kapitalisasi pasar dihitung dengan mengalikan jumlah saham perusahaan tersebut dengan harga sekarang dari saham tersebut.
Dividend Yield
adalah rasio keuangan yang membandingkan jumlah dividen tunai yang dibagikan kepada pemegang saham dengan harga saham saat itu. rumusnya sebagai berikut:
Dividend Yield = (Dividen per lembar Saham Tahunan / Nilai Pasar per lembar Saham) x 100
Contoh :
Dividen per lembar Saham Tahunan = Rp. 428 (Cum Date 22 Maret 2017)
Harga per lembar Saham = Rp. 16.200,- (Harga closing tanggal 07 November 2017)
Berapa Divident Yield = ??
Jawaban :
Dividend Yield = (Dividen per lembar Saham Tahunan / Nilai Pasar per lembar Saham) x 100
Dividend Yield = (Rp. 428 / Rp. 16.200) x 100
Dividend Yield = 2,64%
Jadi Dividen Yield PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk adalah sebesar 2,64%.
Patokannya Dividend Yield jangan melebihi Bunga bank 2%, sebab orang akan pindahdari saham ke Deposito kalau Dividend Yield < 2%.
Tnggi 52mg Nilai tertinggi saham dalam 52 minggu atau setahun
Rndah 52mg Nilai terendah saham dalam 52 minggu atau setahun
Prinsip selalu menang dan tidak akan pernah kalah
- Satu satunya yang menaklukan random adalah bermain tak terbatas, antara lain hold tak terbatas. Dan hal tersebut dapat terjadi hanya di saham bukan di forex atau komoditi.
- Jangan cari saham Swasta, carilah Saham BUMN yang bagus, kenapa? karena Direksi akan menaikan saham ketika pembagian Deviden. Kalau Swasta Pihak Owner perusahaan yang kendalikan pasar dengan tujuan keuntungan bukan kinerja.Owner tidak peduli kalua saham jatuh. justru Owner akanbeli disaat rendah dan jual disaat tinggi kagi.